Delegasi Indonesia bersama sejumlah delegasi negara lainnya yakni Kamerun, Togo, Oman, Bahrain, Kuwait, dan Moldova menerima penghargaan "Council President Certificate" atas keberhasilan meningkatkan kemampuan pengawasan keamanan penerbangan sipil sesuai standar International Civil Aviation Organization (ICAO) di Montreal, Kanada Selasa (23/9/2025). (ANTARA/HO-Humas Kemenhub)
Jakarta, lensakeadilan.com – Indonesia kembali mencatat prestasi membanggakan di dunia penerbangan internasional. Pada sidang pembukaan ICAO 42nd General Assembly di Montreal, Selasa (23/9), Indonesia menerima penghargaan bergengsi Council President Certificate dari Presiden International Civil Aviation Organization (ICAO), Salvatore Sciacchitano.
Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan Indonesia meningkatkan kualitas pengawasan keamanan penerbangan sipil sesuai standar ICAO. Nilai audit Effective Implementation (EI) Indonesia tercatat mencapai 88,53 persen, jauh di atas rata-rata target Global Aviation Security Plan sebesar 75 persen.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Lukman F. Laisa, menegaskan pencapaian ini merupakan bukti nyata keseriusan pemerintah dalam menjaga standar keamanan penerbangan. “Hasil audit ini menunjukkan Indonesia telah melaksanakan pengawasan keamanan penerbangan sesuai standar dan rekomendasi ICAO. Capaian ini menjadi motivasi untuk terus memperkuat sistem keamanan penerbangan di tanah air,” ujarnya di Jakarta, Rabu (24/9/2025).
Lukman menambahkan, penghargaan ini bukan sekadar simbol prestasi. Lebih dari itu, Council President Certificate menjadi tanggung jawab agar Indonesia tetap konsisten menjaga standar keamanan penerbangan yang tinggi.
Pencapaian ini tidak lepas dari sinergi lintas sektor. Lukman menyampaikan apresiasi kepada seluruh mitra kerja penerbangan, kementerian, dan lembaga yang terlibat. “Baik yang secara langsung terlibat dalam pelaksanaan Audit USAP ICAO, maupun yang memberi dukungan luas melalui kolaborasi menjaga standar keselamatan penerbangan, semuanya berperan penting,” ungkapnya.
Kolaborasi ini sejalan dengan semangat Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya poin tentang “Mewujudkan Indonesia yang aman, nyaman, serta tata kelola pemerintahan yang efektif” dan “Membangun daya saing bangsa melalui infrastruktur modern dan berkelanjutan.”
Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara yang mendapat penghargaan Council President Certificate. Selain Indonesia, penghargaan serupa hanya diberikan kepada Angola, Kamerun, Togo, Oman, Bahrain, Kuwait, dan Moldova.
Selektivitas ini menunjukkan bahwa ICAO hanya memberikan pengakuan kepada negara-negara yang berhasil menunjukkan pencapaian signifikan di bidang keamanan penerbangan.
Dalam sidang tersebut, Indonesia diwakili oleh Direktur Navigasi Penerbangan Syamsu Rizal, jajaran teknis Direktorat Keamanan Penerbangan, serta Atase Perhubungan RI untuk Kanada, H. Hasan Bashory.
Kehadiran delegasi ini mempertegas posisi aktif Indonesia dalam forum penerbangan global sekaligus menunjukkan keseriusan menjaga standar keamanan penerbangan sipil.
Menurut Lukman, pemerintah berkomitmen terus memperkuat sistem penerbangan nasional. Sejumlah langkah telah disiapkan, antara lain memperbarui regulasi, meningkatkan efektivitas pengawasan, serta memperluas kerja sama internasional. “Dengan langkah ini, standar penerbangan Indonesia akan terus terjaga dan diakui dunia,” tegasnya.
Upaya ini juga sejalan dengan visi Asta Cita, yaitu “Mewujudkan Indonesia yang berdaulat, aman, adil, dan makmur” serta “Mengembangkan ekonomi berbasis inovasi teknologi dan sumber daya manusia unggul.”
Penghargaan dari ICAO ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia. Di tengah tantangan global terkait keamanan penerbangan, capaian 88,53 persen Effective Implementation menegaskan bahwa Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara lain. Lebih penting lagi, prestasi ini memperkuat kepercayaan dunia terhadap kualitas penerbangan Indonesia.
Sumber:InfoPublik
