
Jakarta, www.lensakeadilan.com – Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) inisial SA warga Desa Sukmajaya Kecamatan Jombang menjadi Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang direkrut oleh sponsor inisial Aenun dan diduga bekerjasama dengan Klinik Utama Avida Medical Cetre yang beralamat di Jalan Raya Condet Nomor 24 RT 02, RW 01 Balakembang, Kecamatan Kramat Jati, Kota Jakarta Timur.
Dari hasil keterangan yang diberikan oleh Korban TPPO atas nama inisial SA kepada tim investigasi Lensa Keadilan melalui Whatshap, Sebelumnya SA direkrut oleh sponsor atas nama inisial Misja, lalu saudara Misja pertama kali membawa SA ke klinik Avida untuk medical cek up (MCU).
“Saya dikabari oleh sponsor inisial Misja bahwa hasil Medical Cek Up (MCU)saya dinyatakan UN-FIT karena mengidap diagnosa Paru-Paru” ucap SA melalui Chating lewat Whatshap, Kamis, 19 Juni 2025.
Lanjut SA, karena saya tidak lulus MCU dan niat saya masih mau kerja, maka saya pindah sponsor yang dikenalkan oleh teman pada saya, sponsor tersebut adalah inisial teh Olis.
“Lalu teh Olis menyuruh saya untuk datang ke salah satu terminal di daerah Jakarta, teh Olis menjemput saya dari terminal bersama Pak Aep, terus saya dibawa Aep ke kantor penyaluran tenaga kerja di jakarta” Kata SA.
Dari hasil keterangan yang disampaikan pada tim Lensa Keadilan, bahwa SA dibawa lagi ke salah satu klinik yang tidak disebutkan namanya untuk Medical Cek Up (MCU), namun hasilnya UN-FIT lagi sama dengan hasil yang pertama. Karena hasil MCU nya gagal lagi, maka SA memilih untuk pulang ke kampung.
“Gak usah pulang, jika kamu mau kerja masih bisa saya berangkatkan, nanti ada orang yang menjemput kamu. Nanti kalau ada yang menghubungi namanya Aenun,angkat ya. Itu nanti yang membantu kamu untuk terbang” Ucap Olis kepada SA.
Sambung SA, setelah saya sudah di telpon oleh sponsor inisial Aenun, lalu saya dijemput dari tempat penampungan oleh Suaminya Bu Aenun, setelah itu saya dibawa ke Klinik Avida untuk Medical Cek-Up (MCU) lagi.
Sesudah Medical Cek-Up (MCU), kemudian SA dibawa ke kontrakan sponsor Aenun yang ada di daerah Cibubur. Disana SA menunggu selama Tiga hari bersama teman-temannya yang lain, lalu SA meminta ke sponsor Aenun untuk pulang.
“Kalau kamu mau pulang, pulang aja dulu kamu hasil Medical Cek-Up (MCU) nya FIT” kata sponsor Aenun pada SA.
Dari hasil keterangan yang disampaikan SA ke Lensa Keadilan, bahwa sponsor Aenun tidak menunjukkan hasil Medical Cek-Up nya pada SA.
“Pada tanggal 20 April 2025 saya di terbangkan oleh sponsor Aenun ke tujuan Negara Oman melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta” Ucap SA.
Dari hasil keterangan SA tersebut, bahwa perlu dipertanyakan atau dicurigai bahwa hasil Medical Cek-Up (MCU) SA yang dikeluarkan oleh Klinik Avida “DIREKAYASA” karena sebelumnya sudah Dua kali SA melakukan Medical Cek-Up (MCU) hasilnya UN-FIT. Yang pertama dilakukan di Klinik AVIDA dan yang ke dua di Klinik yang berbeda.
Kenapa hasil Medical Cek-Up (MCU) yang ke Tiga tersebut yang dikeluarkan oleh Klinik AVIDA dinyatakan FIT oleh sponsor Aenun?”
Untuk mengetahui hasil REAL daripada Medical Cek-Up (MCU) tersebut, Maka kami telah mengirim surat Klarifikasi pada Klinik AVIDA dengan Nomor 25.06/KRL/RLK/VI/2025 per tanggal 25 Juni 2025. Pihak klinik Avida mengabaikan surat kami. dan pada Tanggal 30 Juni 2025, Pukul 09.02 wib seseorang menelepon kami mengaku perwakilan dari Klinik Avida yang bernama inisial Yogi dengan nomor telepon 081311010xxx,.untuk menanyakan alamat kantor kami dan meminta untuk ktemuan apabila ada waktu senggang.
Lalu pada tanggal 01 Juli 2025, kami telah mengirimkan surat Klarifikasi yang ke-2 (Dua) dengan Nomor 01.07/KRL/RLK/VII/2025, hingga sampai Berita ini terbit , kami belum juga menerima jawaban baik itu via telpon maupun melalui surat.
Patut kami duga bahwa hasil Medical Cek Up (MCU) SA yang dikeluarkan oleh Klinik AVIDA adalah hasil rekayasa antara Sponsor dengan Pihak Klinik. (Bakti/Tim)