Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung/Antara
Jakarta, lensakeadilan.com – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan komitmennya untuk menambah kuota penerima bantuan dana pendidikan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus meskipun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2026 dipangkas akibat pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH) oleh pemerintah pusat.
APBD yang semula diproyeksikan sebesar Rp95 triliun kini menjadi Rp79 triliun.
Untuk menyiasati pemotongan tersebut, Pramono akan melakukan efisiensi pada pos anggaran yang tidak mendesak.
Namun, ia memastikan anggaran untuk program pendidikan seperti KJP Plus dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) tidak akan dipangkas, bahkan ditingkatkan.
“Program pendidikan tidak boleh berkurang, bahkan bertambah. Saya berkeinginan KJMU nanti tidak hanya untuk S1, tapi juga bisa untuk S2 dan S3,” tegas Pramono saat membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Pendidikan, Kemajuan Infrastruktur dan Transportasi
Saat ini, penerima KJP Plus mencapai 707 ribu siswa, sedangkan KJMU menjangkau 16.979 mahasiswa.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan Baznas Bazis DKI untuk melanjutkan program pemutihan ijazah.
Pada 2025, ditargetkan 6.652 ijazah dapat diputihkan untuk membantu warga yang belum mampu menebus ijazah mereka.
Pramono juga memaparkan sejumlah capaian di bidang infrastruktur dan transportasi publik.
Program TransJabodetabek kini menghubungkan wilayah penyangga seperti Alam Sutera–Blok M, Bekasi–Dukuh Atas, dan Bogor–Blok M, dengan jumlah penumpang mencapai hampir 100 ribu per hari.
Di sektor ruang publik, Pemprov DKI merencanakan pembangunan taman terpadu di Jakarta Selatan yang mengintegrasikan Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser menjadi area rekreasi dengan fasilitas jogging track.
Selain itu, proyek-proyek yang tertunda seperti revitalisasi lahan monorel di Rasuna Said dan Senayan, serta pembangunan Rumah Sakit Sumber Waras di lahan seluas 3,6 hektare, akan diselesaikan dalam satu hingga dua tahun ke depan.
“Mudah-mudahan pembangunan dalam satu atau dua tahun ke depan akan membuat Jakarta menjadi lebih aman dan nyaman serta bisa dinikmati oleh warganya. Tugas Pemprov DKI yang saya pimpin adalah bagaimana memberikan ruang bagi warga menjadi lebih aman, nyaman, dan bahagia,” pungkas Pramono.
(Disway)
